Penyebab hipoglikemia – Hipoglikemia, atau kondisi kadar gula darah yang terlalu rendah, sering kali dikaitkan dengan penderita diabetes. Namun, tahukah Anda bahwa kondisi ini juga bisa dialami oleh orang tanpa diabetes? Pada artikel ini, kita akan membahas berbagai penyebab hipoglikemia yang mungkin belum banyak diketahui.
Apa Itu Hipoglikemia?
Hipoglikemia adalah kondisi medis saat kadar gula darah turun di bawah 70 mg/dL. Walau biasanya dianggap sebagai risiko diabetes, siapa pun yang mengalami perubahan drastis dalam pola makan, konsumsi obat, atau aktivitas fisik berlebih bisa saja terpengaruh. Hipoglikemia dapat memengaruhi fungsi otak, sehingga orang yang mengalami hipoglikemia bisa merasa bingung, lemas, dan berkeringat dingin.
Menurut data dari International Diabetes Federation, ada sekitar 463 juta orang di dunia yang menderita diabetes, dengan sekitar 30% di antaranya berpotensi mengalami hipoglikemia sebagai efek samping pengobatan. Namun, hipoglikemia juga mengancam orang sehat akibat beberapa faktor berikut:
1. Pengaruh Obat dan Konsumsi Alkohol
Tidak hanya obat diabetes, beberapa jenis obat lain juga bisa memicu hipoglikemia. Obat untuk kondisi seperti malaria, demam, atau infeksi saluran pencernaan, seperti kuinin, dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Selain itu, alkohol juga dapat menghambat pelepasan glukosa dari hati, terutama ketika dikonsumsi dalam keadaan perut kosong atau tanpa makanan pendamping. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko hipoglikemia, bahkan pada orang yang tidak menderita diabetes.
Baca Juga : Bagaimana Tubuhmu Memecah Karbohidrat yang Terjadi Setiap Kali Kamu Makan Nasi
2. Pengaruh Aktivitas Fisik dan Diet yang Ketat
Aktivitas fisik yang intens juga dapat menyebabkan hipoglikemia, terutama jika dilakukan tanpa persiapan atau nutrisi yang cukup. Olahraga intens memaksa tubuh menggunakan glukosa dalam jumlah besar, yang bisa mengakibatkan kadar gula darah turun secara drastis, terutama bagi orang yang diet ketat.
Menurut penelitian, konsumsi makanan tinggi serat dan karbohidrat kompleks, seperti beras merah, dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, bahkan saat berolahraga. Beras organik Eka Farm misalnya, bisa menjadi pilihan bagi mereka yang sering mengalami gejala hipoglikemia akibat diet atau aktivitas yang berlebihan.
3. Hipoglikemia pada Pagi Hari: Kondisi yang Disebut “Dawn Phenomenon”
Fenomena “Dawn Phenomenon” adalah kondisi di mana kadar gula darah rendah pada pagi hari akibat kadar hormon insulin yang meningkat saat tidur. Ini umumnya terjadi pada penderita diabetes tipe 1, tetapi juga dapat dialami oleh orang yang tidak memiliki diabetes. Kondisi ini sering memicu keringat dingin, pusing, dan tubuh gemetaran saat baru bangun tidur. Dalam situasi ini, sarapan tinggi protein dan serat dapat membantu mengurangi efek hipoglikemia.
Baca Juga : Kacang Almond: Makanan Sehat untuk Penderita Diabetes yang Jarang Dibahas
Kesimpulan
Hipoglikemia bisa terjadi pada siapa saja, tidak hanya penderita diabetes. Faktor-faktor seperti penggunaan obat, konsumsi alkohol, aktivitas fisik berlebih, dan perubahan hormon dapat menyebabkan kondisi ini.
Untuk mengurangi risiko hipoglikemia, menjaga asupan nutrisi yang seimbang dan mengatur aktivitas fisik secara bijak adalah langkah penting. Jika Anda atau orang di sekitar mengalami gejala seperti lemas, pusing, atau kebingungan tanpa alasan yang jelas, ada baiknya untuk segera memeriksa kadar gula darah.
Apakah Anda memiliki tips lain untuk menjaga gula darah tetap stabil? Bagikan di kolom komentar ya!
Pernah merasakan langsung dampak diabetes dalam keluarga, kini berbagi kisah inspiratif untuk mencegah orang lain mengalami hal serupa. Mari bersama wujudkan hidup sehat dan bebas diabetes!