Amandia.id – Pernahkah kamu mendengar tentang diabetes gestasional? Untuk sebagian orang awam, istilah ini terdengar asing. Tetapi bagi seorang ibu hamil, kondisi ini bisa memerlukan perhatian serius. Diabetes gestasional adalah sebuah kondisi di mana level gula darah seorang wanita hamil menjadi tinggi. Diabetes gestatsional ini biasanya muncul pada trimester kedua atau ketiga kehamilan.
Bayangkan, saat sedang menikmati momen indah mengandung, seorang ibu harus berhadapan dengan tantangan kesehatan tambahan. Diabetes gestasional, jika tidak dikelola dengan baik, dapat berdampak buruk bagi ibu dan bayi.
Mengapa Diabetes Gestasional Terjadi?
Telah disinggung diawal artikel, diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang khusus yang muncul selama masa kehamilan. Selama kehamilan berlangsung, tubuh seorang wanita yang sedang hamil mengalami perubahan hormon yang signifikan. Hormon-hormon ini berperan dalam mengatur kadar gula darah. Namun, pada beberapa wanita, tubuh tidak mampu memproduksi insulin yang cukup untuk mengatasi peningkatan kadar gula darah. Akibatnya, diabetes gestasional pun muncul.
Meskipun umumnya akan hilang setelah melahirkan, diabetes gestasional tetap harus diwaspadai karena dapat berdampak serius pada kesehatan ibu dan bayi.
Baca Juga : Memahami Batas Gula Darah Normal: Panduan Penting untuk Kesehatan Anda
Faktor Risiko Diabetes Gestasional
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh American Diabetes Association, sekitar 2-10% wanita hamil di Amerika Serikat mengalami diabetes gestasional setiap tahunnya . Di Indonesia, angka ini juga semakin meningkat seiring dengan perubahan pola hidup dan pola makan yang kurang sehat. Berikut ini beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang ibu hamil mengalami diabetes gestasional antara lain:
- Usia: Ibu hamil yang berusia di atas 35 tahun memiliki risiko lebih tinggi.
- Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga yang memiliki diabetes, risiko diabetes gestasional meningkat.
- Berat badan sebelum hamil: Obesitas atau kelebihan berat badan sebelum hamil dapat menjadi pemicu.
- Pernah melahirkan bayi dengan berat lahir tinggi: Bayi yang lahir dengan berat badan di atas rata-rata dapat menjadi indikasi diabetes gestasional pada ibu.
Dampak Diabetes Gestasional bagi Ibu dan Bayi
Diabetes gestasional, jika tidak ditangani dengan baik, dapat menimbulkan berbagai komplikasi, baik bagi ibu maupun bayi. Beberapa di antaranya adalah:
Bagi Ibu:
Preeklamsia: Tekanan darah tinggi yang disertai dengan kerusakan organ.
Persalinan prematur: Kelahiran bayi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu umur biologis.
Cacat lahir: Bayi lahir dengan kelainan fisik.
Meningkatnya risiko terkena diabetes tipe 2 di masa depan.Bagi Bayi:
Berat badan lahir tinggi: Bayi lahir dengan berat badan di atas rata-rata.
Hipoglikemia: Kadar gula darah rendah setelah lahir.
Masalah pernapasan.
Meningkatnya risiko obesitas dan diabetes tipe 2 di masa depan.
Pencegahan dan Pengobatan
Meskipun tidak semua kasus diabetes gestasional dapat dicegah, namun kita dapat melakukan beberapa upaya untuk mengurangi risiko, seperti:
- Menjaga berat badan ideal sebelum hamil.
- Rutin berolahraga.
- Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.
- Melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur.
Jika terdiagnosis diabetes gestasional, pengobatan yang tepat sangat penting. Pengobatan biasanya meliputi:
- Diet: Mengatur asupan makanan dan pola makan dengan mengurangi konsumsi gula sederhana dengan karbohidrat kompleks dan meningkatkan asupan serat.
- Olahraga: Melakukan aktivitas fisik secara teratur.
- Obat-obatan: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk mengontrol kadar gula darah.
Baca Juga : Metabolisme Berantakan? Kenali Penyebabnya!
Kesimpulan
Diabetes gestasional adalah suatu kondisi yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil dan membutuhkan support keluarga sangat diperlukan. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, komplikasi yang mungkin terjadi dapat diminimalisir. Jika kamu sedang hamil atau merencanakan kehamilan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan rutin dan mengetahui risiko diabetes gestasional.