Amandia – Pernahkah kamu merasa pusing setelah makan banyak makanan manis? Atau, kamu sering tergoda dengan camilan manis di sore hari? Hati-hati, konsumsi gula berlebihan dapat membahayakan kesehatanmu!
Tahukah kamu, berapa gram gula yang dibutuhkan tubuh dalam sehari?
Tubuh kita memang membutuhkan gula, tetapi dalam jumlah yang jauh lebih sedikit daripada yang kebanyakan dari kita konsumsi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konsumsi gula tambahan sebaiknya tidak lebih dari 10% dari total asupan kalori harian. Untuk orang dewasa dengan kebutuhan kalori sekitar 2000 kalori per hari, ini setara dengan sekitar 50 gram atau 12 sendok teh gula.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, batas aman konsumsi gula harian untuk orang dewasa adalah 4 sendok makan atau 50 gram. Jumlah ini setara dengan 10% dari total kebutuhan energi harian.
Angka ini mungkin terlihat kecil, tapi tahukah kamu bahwa rata-rata orang Indonesia mengonsumsi gula 2-3 kali lipat lebih banyak dari batas aman? Hal ini terungkap dalam Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) 2018.
Baca Juga : Berapa Sendok Nasi untuk Diet yang Ideal? Ini Jawabannya!
Fakta Tersembunyi: Gula dalam Makanan Sehari-Hari
Kenyataannya, gula tersembunyi dalam banyak makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa lebih dari 70% produk makanan yang dijual di supermarket mengandung gula tambahan . Ini termasuk makanan yang tidak kita duga, seperti saus pasta, roti, dan yogurt rendah lemak.
Misalnya, satu porsi saus pasta siap saji bisa mengandung hingga 12 gram gula, atau sekitar 3 sendok teh. Itu sudah setengah dari batas harian yang direkomendasikan oleh WHO jika kita ingin mendapatkan manfaat kesehatan optimal.
Baca Juga : Nasi Putih: Benarkah Kaya Gula dan Bahaya bagi Kesehatan?
Mengapa konsumsi gula berlebihan berbahaya?
- Meningkatkan risiko obesitas dan penyakit kronis: Gula yang tidak terbakar akan diubah menjadi lemak, sehingga meningkatkan risiko obesitas. Obesitas sendiri merupakan faktor risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
- Memicu kerusakan gigi: Bakteri yang berada di mulut menggunakan gula sebagai penghasil asam yang dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
- Menyebabkan penuaan dini: Gula berlebihan dapat merusak kolagen dan elastin, protein yang menjaga kulit tetap kenyal dan awet muda.
- Melemahkan sistem kekebalan tubuh: Gula berlebihan dapat mengganggu fungsi sel darah putih, sehingga tubuh lebih mudah terserang infeksi.
Baca Juga : Camilan untuk Penderita Diabetes: Pilihan Sehat yang Lezat
Cara Mengurangi Asupan Gula
Mengurangi asupan gula bukan berarti kita harus sepenuhnya menghindari makanan manis. Beberapa tips berikut dapat membantu kita menjaga asupan gula tetap terkendali:
- Baca Label Makanan: Periksa label nutrisi pada kemasan makanan untuk mengetahui kandungan gula.
- Pilih Makanan Segar: Makanan segar seperti buah, sayuran, dan protein tanpa lemak biasanya lebih rendah gula dibandingkan makanan olahan.
- Kurangi Minuman Manis: Gantilah minuman manis seperti soda dan jus buah dengan air, teh tanpa gula, atau air infus buah.
- Batasi Pemanis Tambahan: Saat memasak atau membuat minuman di rumah, kurangi jumlah gula atau pemanis lainnya.
Kesimpulan
Gula memang bagian dari pola makan kita, tetapi konsumsinya harus diperhatikan dengan baik. Mengikuti rekomendasi WHO dan membuat pilihan makanan yang lebih bijak dapat membantu kita menjaga kesehatan jangka panjang. Dengan kesadaran dan sedikit usaha, kita dapat menikmati makanan manis tanpa berlebihan dan menjaga tubuh tetap sehat.
Jadi, lain kali ketika Anda menikmati secangkir teh manis atau kue favorit, ingatlah untuk selalu mempertimbangkan asupan gula harian Anda. Kesehatan adalah investasi terbaik yang bisa kita lakukan untuk masa depan kita.
Pernah merasakan langsung dampak diabetes dalam keluarga, kini berbagi kisah inspiratif untuk mencegah orang lain mengalami hal serupa. Mari bersama wujudkan hidup sehat dan bebas diabetes!