Gula darah rendah atau hipoglikemia sering kali menjadi momok yang tak terduga, terutama bagi mereka yang hidup dengan diabetes. Apakah anda tahu bahwa kondisi ini juga bisa dialami oleh orang tanpa diabetes? Cerita dari Ratna, seorang ibu muda, bisa menjadi pelajaran.
Suatu pagi, Ratna tiba-tiba merasa gemetar, pusing, dan berkeringat dingin. Ia berpikir mungkin hanya lelah, tetapi setelah diperiksa, ternyata gula darahnya sangat rendah. Hal ini membawanya pada perjalanan memahami tubuhnya lebih baik.
Jadi, sebenarnya berapa angka gula darah yang dikategorikan rendah? Mari kita telaah lebih jauh.
Berapa Angka yang Disebut Gula Darah Rendah?
Menurut American Diabetes Association (ADA), gula darah dianggap rendah jika angkanya berada di bawah 70 mg/dL. Kondisi ini membutuhkan perhatian serius, terutama jika Anda merasakan gejala seperti:
- Gemetar atau berkeringat berlebihan
- Kebingungan atau kesulitan berbicara
- Detak jantung cepat
- Pusing atau bahkan pingsan
Namun, angka ini bisa sedikit berbeda tergantung pada kondisi masing-masing orang. Dalam penelitian terbaru dari Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, sekitar 5% orang dewasa sehat pernah mengalami hipoglikemia tanpa disadari, terutama setelah aktivitas berat atau konsumsi alkohol tanpa cukup makan.
Baca Juga : Hindari Lonjakan Gula Darah! Pantangan Makanan Penting untuk Penderita Diabetes
Faktor yang Meningkatkan Risiko Hipoglikemia
- Obat-obatan
Bagi penderita diabetes, penggunaan insulin atau obat oral tertentu seperti sulfonilurea adalah penyebab utama gula darah rendah. Namun, orang tanpa diabetes juga bisa terpengaruh jika mengonsumsi obat tertentu seperti quinine atau beta-blocker. - Pola Makan Tidak Teratur
Melewatkan makan atau makan terlalu sedikit dapat menyebabkan gula darah anjlok. Sebuah studi di Harvard Medical School menunjukkan bahwa sarapan tinggi protein dan serat membantu menjaga kadar gula darah lebih stabil sepanjang hari. - Olahraga Berlebihan
Latihan intensitas tinggi tanpa asupan karbohidrat cukup dapat memicu hipoglikemia, terutama pada orang yang tidak terbiasa berolahraga atau memiliki cadangan energi rendah. - Kondisi Medis Tertentu
Gangguan pada pankreas atau kelenjar adrenal juga bisa memengaruhi kadar gula darah. Sebagai contoh, penyakit Addison sering menyebabkan hipoglikemia sebagai gejala utama.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Gula Darah Rendah?
Ketika gejala hipoglikemia muncul, langkah cepat sangat penting. Berikut ini pertolongan pertama yang praktis yang bisa Anda terapkan:
- Cek Gula Darah Anda
Jika memungkinkan, gunakan glucometer untuk mengonfirmasi apakah gula darah Anda di bawah 70 mg/dL. - Konsumsi Sumber Gula Cepat
Minumlah jus buah, makan permen, atau konsumsi tablet glukosa. Targetkan konsumsi setidaknya 15 gram karbohidrat sederhana, lalu periksa ulang gula darah setelah 15 menit. - Hubungi Dokter Jika Gejala Parah
Jika gejala tidak mereda, segera cari bantuan medis. Hipoglikemia berat bisa menyebabkan kejang atau kehilangan kesadaran.
Baca Juga : HBA1c Normal Berapa? Panduan Praktis Memahami Kesehatan Gula Darah Anda
Mengapa Penting Memahami Hipoglikemia?
Tidak hanya menakutkan, gula darah rendah yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan kerusakan otak jangka panjang. Dalam jangka pendek, kondisi ini dapat mengganggu produktivitas dan kualitas hidup Anda. Sayangnya, banyak orang yang meremehkan gejala awal hipoglikemia, seperti kelelahan atau keringat dingin, dan mengaitkannya dengan stres atau kurang tidur.
Kesehatan tubuh adalah investasi terbaik. Dengan memahami gula darah rendah dan langkah penanganannya, Anda dapat mencegah komplikasi lebih lanjut. Jangan abaikan sinyal tubuh Anda; gemetar atau pusing bisa menjadi tanda tubuh meminta perhatian.
Sebagai langkah pencegahan, konsumsilah makanan bergizi seimbang yang tinggi serat dan rendah indeks glikemik. Produk dari Amandia dapat menjadi pilihan terbaik untuk menjaga kesehatan Anda. Dengan bahan berkualitas tinggi dan aman bagi penderita diabetes, Amandia siap membantu Anda hidup lebih sehat.
Pernahkah Anda atau orang terdekat mengalami gula darah rendah? Bagikan pengalaman Anda di komentar dan mari kita saling belajar menjaga kesehatan bersama.
Pernah merasakan langsung dampak diabetes dalam keluarga, kini berbagi kisah inspiratif untuk mencegah orang lain mengalami hal serupa. Mari bersama wujudkan hidup sehat dan bebas diabetes!