Makanan untuk menurunkan hba1c – Di ruang praktik dokter, Pak Ahmad terdiam menatap hasil laboratorium. Angka HbA1c-nya mencapai 8.2%, jauh di atas target normal 5.7%. Situasi ini dialami jutaan orang Indonesia – menurut data Riskesdas 2018, prevalensi diabetes di Indonesia mencapai 10.9%, meningkat signifikan dari 6.9% pada tahun 2013. Namun, ada kabar baiknya: pengendalian HbA1c bisa dimulai dari piring makan kita.
Memahami Hubungan Makanan dan HbA1c
HbA1c atau hemoglobin terglikasi adalah penanda yang menunjukkan rata-rata kadar gula darah selama 2-3 bulan terakhir. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Diabetes Investigation menunjukkan bahwa modifikasi pola makan dapat menurunkan HbA1c sebesar 0.5-2% tanpa obat-obatan.
Yang menarik, penelitian terbaru dari American Journal of Clinical Nutrition (2023) mengungkapkan bahwa timing makan ternyata sama pentingnya dengan jenis makanan yang dikonsumsi. Mengonsumsi karbohidrat kompleks di pagi hari terbukti menurunkan HbA1c 0.3% lebih banyak dibandingkan konsumsi di malam hari.
Baca juga : Simak Tips yang Jarang Dibahas Cara Menjaga Kesehatan Pankreas, Disini!
Makanan untuk Menurunkan HbA1c yang Jarang Dibahas
Kebanyakan artikel hanya membahas sayuran hijau dan protein tanpa lemak. Padahal, beberapa makanan berikut memiliki potensi besar:
Umbi garut, yang masih jarang dikenal, ternyata memiliki indeks glikemik rendah (14) dibandingkan nasi putih (70). Kandungan inulinnya membantu memperlambat penyerapan gula darah. Hal ini menjadikan umbi garut sebagai pilihan tepat untuk penderita diabetes.
Berbicara tentang umbi garut, sereal Amandia dari Ekafarm hadir sebagai solusi praktis. Terbuat dari umbi garut pilihan, sereal ini menawarkan karbohidrat kompleks, bebas gluten, dan rendah gula. Dibandingkan camilan konvensional yang bisa melonjakan gula darah, Amandia menjadi pilihan cerdas untuk mengganti cemilan di sela waktu makan.
Makanan fermentasi seperti kimchi dan kombucha juga terbukti membantu menurunkan HbA1c. Studi di Korea Selatan menunjukkan konsumsi kimchi regular dapat menurunkan HbA1c hingga 0.3% dalam 16 minggu. Bakteri baik dalam makanan fermentasi membantu meningkatkan sensitivitas insulin.
Tak kalah penting, penelitian di Universitas Harvard menemukan bahwa konsumsi berries (terutama blueberry dan blackberry) sebanyak 2 porsi per minggu dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 23% dan membantu menurunkan HbA1c sebesar 0.2% dalam 12 minggu.
Baca Juga : Keajaiban Alam dari Daun Insulin untuk Mengontrol Gula Darah
Strategi Makan untuk Hasil Optimal
Penerapan pola makan untuk menurunkan HbA1c memerlukan strategi khusus. The American Diabetes Association merekomendasikan pendekatan “piringku”: 50% sayuran non-tepung, 25% protein, dan 25% karbohidrat kompleks.
Yang sering terabaikan adalah pentingnya konsistensi jadwal makan. Penelitian di Universitas Tokyo menunjukkan bahwa makan di waktu yang sama setiap hari dapat menurunkan HbA1c hingga 0.4% dalam 12 minggu, terlepas dari jenis makanan yang dikonsumsi.
Perjalanan menuju HbA1c yang terkendali memang tidak mudah, tetapi sangat mungkin dicapai dengan makanan untuk menurunkan hba1c yang tepat. Mengintegrasikan makanan rendah glikemik seperti sereal Amandia ke dalam pola makan sehari-hari, ditambah dengan konsumsi makanan fermentasi dan berries, serta menjaga konsistensi waktu makan, dapat memberikan hasil yang signifikan. Ingat, setiap penurunan 1% HbA1c mengurangi risiko komplikasi diabetes hingga 40% – sebuah hasil yang sepadan dengan usaha yang dilakukan.
Pernah merasakan langsung dampak diabetes dalam keluarga, kini berbagi kisah inspiratif untuk mencegah orang lain mengalami hal serupa. Mari bersama wujudkan hidup sehat dan bebas diabetes!