amandia.id – Diabetes Mellitus (DM) adalah kondisi yang seringkali dikaitkan dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol. Namun, di balik kadar gula darah yang melonjak, ada bahaya tersembunyi yang jarang dibahas: neuropati diabetes. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup penderita diabetes, tetapi juga dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diatasi dengan baik.
Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang neuropati diabetes, lengkap dengan fakta yang jarang dibahas di blog-blog kesehatan lainnya.
Apa itu Neuropati DM (Diabetes Melitus)?
Neuropati DM (Diabetes Melitus) adalah kerusakan saraf yang terjadi akibat tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Kondisi ini adalah komplikasi serius dari diabetes, dan menurut American Diabetes Association, sekitar 50% penderita diabetes mengalami neuropati dalam beberapa bentuk . Neuropati ini mempengaruhi berbagai bagian tubuh, tetapi yang paling umum adalah neuropati perifer, yang menyebabkan rasa sakit, kesemutan, dan kehilangan rasa pada tangan dan kaki.
Namun, ada jenis neuropati lain yang seringkali kurang mendapat perhatian. Neuropati otonom, misalnya, mempengaruhi organ-organ internal seperti jantung, kandung kemih, dan sistem pencernaan. Beberapa penderita mungkin mengalami gangguan pencernaan, detak jantung yang tidak normal, atau bahkan disfungsi seksual.
Satu fakta yang jarang dibahas adalah bahwa neuropati juga bisa terjadi bahkan pada penderita diabetes yang baru didiagnosis. Sebuah penelitian di Eropa menemukan bahwa 10-15% pasien baru dengan diabetes tipe 2 sudah menunjukkan tanda-tanda neuropati sejak awal diagnosis . Ini berarti kerusakan saraf bisa mulai lebih cepat dari yang diperkirakan.
Baca Juga : Stres dan Diabetes: Bagaimana Keduanya Berhubungan Erat dan Saling Memperburuk
Penyebab dan Faktor Risiko Neuropati Diabetes
Penyebab utama Neuropati DM (Diabetes Melitus) adalah gula darah tinggi yang tidak terkontrol. Ketika kadar gula dalam darah tetap tinggi, itu akan merusak pembuluh darah kecil yang menyuplai nutrisi penting ke saraf, sehingga saraf menjadi rusak. Beberapa faktor lain yang memperparah risiko neuropati antara lain:
- Tekanan darah tinggi: Tekanan darah yang tinggi dapat mempercepat kerusakan saraf.
- Kebiasaan merokok: Merokok mempersempit pembuluh darah, menghambat aliran darah yang sehat ke saraf.
- Durasi diabetes: Semakin lama seseorang menderita diabetes, semakin besar risiko mengalami neuropati.
Menariknya, selain faktor-faktor umum di atas, gangguan metabolik lainnya juga bisa berperan. Misalnya, defisiensi vitamin B12 telah dikaitkan dengan risiko neuropati yang lebih tinggi pada pasien diabetes. Mengonsumsi suplemen B12 atau makanan kaya vitamin ini seperti telur dan ikan bisa menjadi salah satu langkah pencegahan yang penting.
Baca Juga : Cara Cek Gula Darah: Panduan Lengkap untuk Pemantauan Kesehatan
Cara Mencegah dan Mengelola Neuropati Diabetes
Kabar baiknya, neuropati diabetes dapat dicegah dan dikelola dengan baik. Kunci utama adalah mengontrol kadar gula darah dengan ketat. Mengikuti pola makan yang tepat, olahraga teratur, serta rutin memeriksa kadar gula darah dapat memperlambat atau bahkan menghentikan perkembangan neuropati.
Selain itu, memilih makanan yang memiliki indeks glikemik rendah dapat membantu menstabilkan gula darah. Salah satu contoh makanan tersebut adalah beras Amandia. Beras ini memiliki indeks glikemik rendah yang sangat cocok bagi Anda yang ingin menikmati nasi tanpa khawatir dengan lonjakan gula darah. Amandia menjadi pilihan tepat bagi penderita diabetes yang tetap ingin menikmati nasi sebagai bagian dari pola makan mereka.
Kesimpulan
Neuropati DM (Diabetes Melitus) adalah komplikasi serius yang bisa mengganggu kualitas hidup jika tidak diantisipasi. Meskipun seringkali tidak mendapat perhatian yang cukup di tahap awal, gejala neuropati seperti nyeri dan kehilangan rasa pada tangan dan kaki, serta komplikasi lain pada organ internal, harus segera diatasi. Mengontrol gula darah, menjaga pola makan sehat, dan berhenti merokok adalah beberapa langkah penting dalam pencegahan neuropati.
Jadi, apakah Anda merasa cukup menjaga kadar gula darah Anda? Jika Anda penderita diabetes, pertimbangkan untuk memeriksa tanda-tanda neuropati sejak dini dan mulai merubah pola makan dengan beras berindeks glikemik rendah seperti Amandia.